Ringkasan Teori Minnesota
Theory of Work Adjustment
René
V. Dawis
Pengantar
Theory of Work Adjustment (TWA; Dawis dan Lofquist,
1984) tumbuh dan berkembang di
University of Minnesota. Teori ini
muncul setelah ada penelitian terkait dengan rehabilitas kejuruan klien untuk bekerja
sekitar tahun 1960-an dan 1970-an. Penelitian ini kemuadian dipublikasikan
dalam beberapa buletin pada University
of Minnesota, dan juga pada beberapa artikel dan buku. Sejak pada pertengahan
tahun 1970-an penelitian ini masuk dalam ranah penelitian psikologi. Mulai pada
saat itu pula penelitian ini telah menjadi luas untuk diteliti dan
dikembangkan. Adapun sejumlah besar variabel yang menjadi pusat perhatian untuk
diteliti, seperti kepuasan kerja, sikap kerja, penilaian kinerja, riwayat
pekerjaan, pendidikan dan pengalaman pelatihan, bakat, kebutuhan, minat, serta
sifat. Selanjutanya, dikatakan bahwa
penelitain ini berguna bagi providing arah untuk penelitian berikutnya. Dan
pada gilirannya, penelitian berikutnya direkomendasikan untuk mengarah pada
revisions dan penambahan theory of work adjustment.
Pondasi
Teori penyesuaian kerja (TWA)
termasuk kelas teori yang dikenal sebagai teori P dan E. P adalah invidu atau
pekerja/karyawan sedangkan E adalah
lingkungan kerja dan/atau organisasi, dan pokok kesesuaian antara, dan
interaksi, P dan E. Variabel P dan E ini sering digunakan untuk menjelaskan
perilaku atau hasil. Namun, proposisi dasar teori PE adalah bahwa penjelasan
untuk perilaku atau hasil perilaku tidak terletak begitu banyak pada variabel P
atau variabel E, melainkan terletak pada kombinasi P dan E.
Interaksi mengacu pada P dan E,
tindakan dan reaksi satu sama lain dalam saling memberi dan menerima. Sebagai
contoh, para pekerja tidak puas akan “melakukan sesuatu” untuk mengubah situasi kerja tidak memuaskan,
seperti mengeluh untuk mengelola atau bekerja lebih keras untuk membuktikan”
kepada mamajemen bahwa mereka layak lebih baik. Manajemen mungkin bisa
menanggapi dari segi negatif, dan oleh karena itu bisa saja terjadi pemutusan
kerja atau menanggapi secara positif dengan meningkatkan gaji pekerja. Dengan
begitu, teori of work adjustment disebut sebagi teori interaksi anatara P dan
E.
Theory of work adjustment (TWA)
tumbuh dari tradisi psikologi individu. Psikologi perbedaan individu adalah
tentang variabiitas manusia. Variabilitas manusia tersebut menggambarkan
individualitas manusia. Individualitas seperti itu dapat mengakibatkan
konsekuensi yang berbeda dalam situasi yang sama. Dalam mempelajari fenomena
ini, psikologi perbedaan individu berfokus pada variabel-variabel yang stabil
dari waktu ke waktu. Dan oleh karena itu, penelitian di TWA telah menggunakan
metode dari psikologi perbedaan individu yang menekankan kuantifikasi
(pengukuran psikomentri khususnya stabil perbedaan individu) dan statistik
untuk memperhitungkan varians (perbedaan individu), terutama melalui penggunaan
metode korelasi.
Konsep
Dasar
Sebagai teori psikologis, theori of
work adjustment fokus pada P. Namun, P tidak berperilaku dalam ruang hampa,
melinkan P selalu ada dan berperilaku E. Setiap teori tentang P harus menjadi
teori tentang P-in-an-E.
Theory of work adjustment diawali
dengan tiga asumsi dasar yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai
living organisme, P memeiliki persyaratan yang harus dipenuhi, banyak atau
bahkan sebagai besar melalui E
2. P
memiliki kemampuan yang memungkinkan untuk memenuhi persyaratan, dan..,
3. Banyak
perilaku P dalam interaksi dengan E
Diantara yang paling penting dari
persyaratan kebutuhan P adalah kebutuhan biologis yang harus dilakukan untuk
kelangsungan hidup dan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan kesejahteraan
P. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa E adalah lingkungan kerja, yang
didunia kontemporer kita sebut adalah organisasi secara efektif. Sebagai
prinsip operasi, theory of work adjustment
konsep P dan E sebagai paralel dan complementary. Demikian theory of
work adjustment mengasumsikan bahwa E (secara paralel dengan P) juga memiliki
persyaratan yang harus dipenuhi dan kemampuan yang memungkinkannya untuk
memenuhi persyaratan. Beberapa persyaratan E dapat dipenuhi oleh P dengan cara
yang sama bahwa beberapa persyaratan P dapat dipenuhi oleh E.
Seperti telah disebutkan bahwa P
memiliki kemampuan, beberapa diantaranya dapat digunakan untuk memuaskan E.
Kemampuan P yang paling penting bagi E adalah keterampilan. Keterampilan kerja
diambil dari dasar keterampilan manusia: kognitif, afektif, motorik, fisik, dan
indra-persepsi. Seperti kebutuhan, keterampilan dasar yang diduga berasal dari
warisan P secara genetik dan dibentuk melalui pembelajaran (pengalaman dan
pelatihan). Walaupun keterampilan dasar dapat mencapai stabilitas relatif
(biasanya di masa dewasa), P terus memperoleh keterampilan baru (seperti
keterampilan kerja)yang dikembangan dari keterampilan dasar seluruh kehidupan.
Di tempat kerja, E merupakan
persyaratan dari P adalah tentang mendapatkan kerja yang dilakukan dan
mempertahankan atau memperbaiki organisasi. Hal yang paling penting bagi P
adalah E penguatan kemampuan, yaitu kemampuan untuk memberikan reinforcers
untuk memenuhi kebutuhan P. Artinya, kebutuha dapat dipandang sebagai
persyaratan reinforcer. Demikian, theory of work adjustment menggunakan dua
konstruksi untuk menggambarkan P: kebutuhan (persyaratan reinforcer) dan
keterampilan (kemampuan respon). Artinya, bahwa P dan E konstruksi sejajar dan
saling melengkapi.
Dasar
dari Teori Model Penyesuaian
Dalam theori of work adjustment
model prediktif, kepuasan tergantung variabel yang dipikirkan P dan E. Analisis faktor dapat digunakan untuk
meringkas sejumlah kebutuhan dan keterampilan. Faktor-faktor ini menghasilkan
skor yang telah terbukti menjadi lebih stabil dan dapat diandalkan daripada
beberapa kebutuhan dan keterampilan. Selain itu, faktor-faktor yang dapat
digunakan untuk memperkirakan kebutuhan dan kemampuan bahwa P tidak memiliki
tapi bisa berpotensi mendapatkan, dan seperti nilai diperkirakan akan
bermanfaat dalam konseling untuk membantu klien meramalkan jenis pekerjaan yang
dapat mereka lakukan di masa depan di mana mereka akan paling puas dan
memuaskan.
Meningkatkan
Kemampuan Prediksi
Prediksi dapat ditingkatkan dengan
menggunakan variabel moderator. Variabel moderator adalah variabel yang
mempengaruhi (moderat) korelasi antara dua variabel. Untuk membuktikan prediksi
kepuasa PE korespondensi kepuasan dari variabel, theory of work adjusment
mengusulkan bahwa setiap moderat prediksi yang lain. Yaitu, P kepuasan moderat
korelasi antara E penguatan kapabilitas P-nilai korensponden dan kepuasan.
Gaya kepribadian dalam theory of
work adjustment terdiri dari empat variabel yang menjelaskan bagaimana P
biasanya merespon: 1. Celerity (kecepatan
respon), 2. Pace (intensitas respon),
3. Irama (pola respon), 4. Daya
tahan, atau ketekunan (jangka waktu)
respon. Theory of work adjustment, model prediksi dapat digunakan untuk
membantu orang mengidentifikasi dan memilih di anatara bekerja kemungkinan yang
mungkin akan membawa mereka pada kepuasan, dan kepemilikin di masa depan. Model prediksi, bagaimanapun, tidak
memberikan penjelasan tentang proses penyesuaian kerja—bagaimana P dan E
mencapai korenspondensi.
Proses
Model Teori Penyesuaian Kerja
Proses theory of work adjustment,
model yang dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana PE korenspondensi dicapai,
dipertahankan, dan reachieved. Meskipun TWA menyediakan pemeliharaan bagi
perilaku dan penyesuaian perilaku, fokus di sini adalah reinforcers nilai P korensponden.
Model TWA menggambarkan penyesuaian
sebagai sebuah siklus. Siklus dimulai ketika P menjadi tidak puas dan mulai
melakukan penyesuaian perilaku. Ingatlah bahwa hasil ketidakpuasan ketika P
merasakan discorrespondence menjadi antara E reicforcers. Fleksibilitas tinggi
berarti berarti P tidak mudah menjadi puas; sebaliknya, fleksibilitas rendah
berarti P adalah mudah puas. Pertama, P
bisa menyesuaikan dengan bertindak di E untuk mengurangi discorrespondence. P
bisa mencoba mengubah E reinforcers atau E persyaratan keahlian atau keduanya.
Jadi, misalnya P bisa menuntut kompensasi kenaikan gaji jika kebutuhannya tidak
cukup terpenuhi. Kedua, modus penyesuaian dilihat sebagai uncorrelated yaitu, P
dapat berbeda di salah satu dari empat kombinasi dari dikotomi keatifannya dan
rekasi (tinggi-tinggi tinggi-rendah, rendah-tinggi, rendah-rendah).
Teori
Penyesuaian Kerja, Variabe dan Pengukurannya
Kepuasan
Dalam theory of work adjustment,
kepuasan diperlakukan sebagai variabel keadaan, yang didefinisikan sebagai
suatu respon afektif untuk evaluasi kognitif PE korenspondensi (persepsi
tentang seberapa baik kembali E inforcers P dengan nilai-nilai dan kebutuhan.
Sebuah respon afektif positif adalah kedudukan; negatif adalah ketidakpuasan.
Dalam theory of work adjustment,
kepuasan sebanarnya adalah variabel kepuasan E, dan P sebagai pekerja atau
karyawan, dan dengan performa dalam melaksanakan tugas pekerjaan dan perilaku
sebagai anggota organsiasi kerja. Kepuasan adalah instrument nilai yang harus
diselesaikan oleh pimpinan. Ini terdiri dari 28 item yang dibagi dalam faktor
sakala berdasarkan: kinerja, kesesuaian, penyesuaian personal, dan dapat
diandalkan. Skor kelima, skala kepuasan, adalah jumlah dari semua item skor.
Sebagai variabel kepuasan, kepuasan dianggap sebagai variabel keadaan.
Kebutuhan dan Nilai
Hipotesis tehory of work
adjustment bahwa kepuasan adalah fungsi
dari korespondensi. Enam faktor yang dijuluki sebagai “nilai-nilai”, yaitu;
pencapaian, altruisme, otonomi, kenyamanan, keamanan, dan status. Nialai dalam
theori of work adjustment dianggap ciri variabel. Bahkan lebih dari kebutuhan.
Keterampilan dan
Kemampuan
Keterampilan dasar terdiri dari
beberapa kelompok: sensoris dan keterampilan perseptual, kognitif dan
keterampilan afektif, dan keterampilan motorik dan fisik. Keterampilan yang
lebih tinggi melibatkan berbagai kombinasi keterampilan dasar. Berikutnya
adalah faktor kelompok yang biasanya merujuk kepada konten (misalnya kemampuan
verbal, kemampuan numerical, dan kemampuan spasial). Berikut ini adalah faktor
kemampuan khusus (misalnya, pemahaman bacaan, kosa kata, dan pengetahuan tentag
tata bahasa), itu semua akan diukur dengan beberapa tes keterampilan.
Keterampilan dan
Persyaratan Kemampuan
Pekerjaan biasanya didefinisikan
sebagai tugas-tugas yag perlu dilakukan.
Karena kinerja memerlukan keterampilan, pekerjaan dapat juga digambarkan
dalam bentuk keahlian yang dibuthkan untuk melakukan pekerjaan. Dengan demikian
perlu adanya seperangkat tes untuk memprediksikan keterampilan yang dimilikin
oleh pekerja.
Aplikasi
teori Penyesuaian Kerja
Teori memiliki penggunaan
heuristik, karena itu, akan membantu jika teori itu dibingkai sedemikian cara
yang membuatnya mudah. Dalam hal ini, TWA memiliki keuntungan dalam
simetri dari konstruksi: orang dan
lingkungan, korespondensi dan kepuasan, kebutuhan dan kemampuan, respon dan
penguatan, kepuasan dan kepuasan, kebutuhan dan keterampilan, nilai dan
kemampuan, struktur dan gaya, pemeliharaan dan penyesuaian, kecepatan dan
irama, fleksibilitas dan ketekunan, keaktifannya dan reaktif, kepemilikan dan
penghentian. Selain itu, konstruksi pasangan ini diselenggarakan oleh dua
prinsip: (1) koresponden membuat untuk kepuasan, dan (2) kepuasan perilaku
penyesuaian. Teori penyesuaian kerja heuristik dapat digunakan untuk mengatur
fakta-fakta, bantuan konseptualisasi, dan menyarankan pendekatan untuk
intervensi. Dengan TWA sebagai alat konstruksi konseptual dasar, kita dapat
mengatasi berbagai masalah, sebagai ilustrasi dalam diskusi tentang
pengembangan karir, pilihan karir, dan konseling karier.
Pengaruh
Perkembangan
Pendidikan secara harfiah berarti
“membawa keluar.” Apa yang akan “dibawa keluar?” Dari pertama kali, sekolah
telah berfokus pada mengeluarkan kemampuan, untuk mengembangkan keterampilan
dan kemampuan. TWA berpendapat bahwa fokus pada persyaratan adalah sama
pentingnya dengan yang di atas kemampuan. Anak-anak harus belajar tentang
kebutuhan dan nilai-nilai mereka jauh lebih eksplisit, pada tingkat yang sama
bahwa mereka belajar tentang keterampilan dan kemampuan mereka. Belajar adalah
acquisition (kemahiran). Oleh karena itu, TWA mengusulkan kebutuhan dan
nilai-nilai yang harus diperoleh dengan cara yang sama dengan memperoleh
keterampilan dan kemampuan. Dan dalam belajar seperti itu, kita harus
memperhatikan perbedaan individu, dengan hormat yang tepat bagi anak dan
keluarga anak.
Jika guru adalah untuk
memfasilitasi pengetahuan diri pada anak-anak, mereka harus terlebih dulu
menjadi expert (ahli) untuk menilai kebutuhan, nilai, keterampilan, dan
kemampuan on the fly, yaitu, berdasarkan informasi yang biasa tersedia di kelas
sehari-hari. Standar instrumen dapat membantu dan cenderung digunakan oleh
konselor, tetapi pengamatan sehari-hari dapat bermanfaat dan tidak terlalu
mengganggu jika guru terampil dalam menggunakan mereka dalam penilaian.
Selanjutnya, guru dan konselor harus tahu cara mengajar setiap anak bagaimana
menilai diri sendiri, yang pada gilirannya tergantung pada mengetahui tanggapan
anak capa-bilities dan penguatan persyaratan.
Tapi belajar
tentang kebutuhan, keterampilan, nilai, dan kemampuan bisa menimbulkan masalah
dan bahkan traumatis bagi anak yang membandingkan diri dengan anak-anak lain.
Salah satu kemungkinan adalah mengajar anak-anak awal tentang
perbedaan-perbedaan individual dan semua implikasi dan sekitar TWA pesan bahwa
selain perbedaan-perbedaan individual ada perbedaan lingkungan dan lingkungan
optimal berbeda untuk setiap anak yang mungkin membantu anak-anak menjadi lebih
sadar dan menghormati mereka sendiri dan orang lain. Selain memiliki
keterampilan yang tepat, guru, dan konselor harus menyadari kebutuhan mereka
sendiri dan nilai-nilai, yaitu, mereka membutuhkan penguatan sendiri. Mereka
harus tahu bagaimana menilai korespondensi yang dengan berbagai perbedaan, yang
di lingkungan sekolah masing-masing termasuk murid dan orang tua mereka.
Pengetahuan seperti itu dapat membantu mereka memahami perbedaan efektivitas mereka
dengan ferent béda anak.
Anak-anak harus
belajar tidak hanya mengenai kebutuhan mereka / nilai-nilai dan keterampilan /
kemampuan, tetapi juga penyesuaian gaya mereka. Mereka harus belajar juga,
bukan hanya tentang persyaratan dan memperkuat keterampilan dan kemampuan tetapi juga tentang gaya
penyesuaian lingkungan. Memperoleh pengetahuan seperti itu tidak perlu mencakup
semuanya sekaligus. Guru dan pembimbing yang terampil dapat menggunakan
contoh-contoh spesifik untuk mengajar. Jika resep sebelumnya dikejar, tiga
tolok ukur dapat digunakan untuk bagan kemajuan berikutnya: kepuasan anak dan
kepemilikan. Penting untuk memastikan apakah seorang anak bahagia atau tidak
bahagia di sekolah. Penilaian ini harus sama pentingnya dengan penilaian
kebiasaan kepuasan anak memenuhi
persyaratan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Memilih Karir
Memilih karier
dengan bijaksana adalah langkah pertama menuju penyesuaian dalam pekerjaan. TWA
menjelaskan bahwa untuk memilih karier
di mana seorang individu dapat merasa puas dan memuaskan. TWA prediktor penguatan kapabilitas nilai dan
kemampuan persyaratan korenspondensi dapat digunakan untuk mempersempit dunia
kerja kepada sejumlah pekerjaan dikelola untuk dipertimbangkan. Dengan
demikian, pengetahuan mengenai kebutuhan individu, nilai-nilai, keterampilan, kemampuan,
dan karakteristik dapat membantu dalam
mencapai keputusan yang bijaksana, tetapi juga membutuhkan pengetahuan tentang
pekerjaan dalam istilah-istilah yang saling melengkapi: reinforcers,
keterampilan dan kemampuan persyaratan, dan karakteristik gaya.
Pelaksanaan Pemilihan Kerja
Ada tiga
langkah untuk menerapkan pilihan karier, yaitu; (1) Mempersiapkan karir, (2)
Mencari posisi awal, dan (3) Bekerja menaiki tangga karir.
TWA dapat berguna dalam tiga langkah. Dalam persiapan karir
konvensional, perhatian difokuskan pada keterampilan yang diperlukan dan pada
penguasaan keterampilan. Ini mungkin bagian terpenting dari penyiapan karier.
Sebagai contoh, untuk pertama kali upah, menerima kompensasi secara teratur
adalah mantan perience baru, dan beberapa pekerja mungkin tidak tahu bagaimana
menangani pengalaman ini dengan bijaksana. Bekerja dalam sebuah tim atau
bekerja di bawah pengawasan yang ketat adalah contoh-contoh lain reinforcement
kondisi yang mungkin perlu dihadiri dalam persiapan karir.
Penggunaan lain
TWA konstruksi adalah potensial mempertimbangkan jalur karir dalam organisasi
kerja ketika memutuskan tentang posisi pertama. Bekerja menaiki tangga karir,
orang biasanya berfokus pada apa yang menggantikan struktur inforcer ulang
terikat untuk menjadi dan, mungkin, termotivasi oleh antisipasi. TWA juga
mengingatkan mereka untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keterampilan
dan karakteristik gaya dan untuk mempersiapkan ini. Sebagai contoh, orang-orang
profesional yang pindah ke posisi manajerial yang sering kali gagal untuk
mempersiapkan persyaratan keahlian (misalnya, keterampilan, keterampilan
membuat keputusan) dan gaya persyaratan (misalnya, cepat, irama tak menentu,
fleksibilitas tinggi) dari posisi manajerial baru. Sekali lagi, TWA dapat menyarankan
berbagai hal untuk dipertimbangkan untuk
orang menaiki tangga karir.
Kerja atau Karir
TWA tidak
menyediakan cara untuk melihat hal-hal secara rasional, untuk mendapatkan pemahaman
yang komprehensif, dan untuk menghasilkan pendekatan yang mungkin untuk
memecahkan masalah. TWA mengatakan pekerja yang tidak puas untuk memeriksa
kedua pendahulunya dan konsekuensi, khusus, PE korespondensi dan konsekuensi dari perilaku P dan E. TWA
juga menunjukkan pendekatan dasar untuk penyesuaian terbuka bagi P:
keaktifannya, dengan mendapatkan E untuk mengubah lingkungan kembali dan / atau
persyaratan keterampilan, dan reaktif, dengan mengubah kebutuhan P hirarki dan
/ atau keterampilan.
Meskipun TWA
itu tidak menyebut secara eksplisit, satu masalah yang harus diselesaikan
kembali bila ada ketidakpuasan adalah pertanyaan tentang persepsi versus
kenyataan. TWA konsepsi kepuasan menjelaskan bahwa persepsi memainkan peranan
dalam kepuasan / ketidakpuasan. Dengan demikian, penting bagi pekerja yang
tidak puas untuk menguji kenyataan dalam banyak cara. Salah satu cara yang
lebih baik untuk melakukan ini adalah untuk mencari pekerjaan atau konseling
karier oleh konselor karier yang kompeten, lebih dalam pandangan TWA dan berpengalaman
dalam TWA.
Diterjemahkan
dari;
Steven D. Brown and Robert W. Lent. 2005, Career Development and Counseling; Putting Theory and Research to Work, (SECTION ONE
MAJOR
THEORIES
OF CAREER
DEVELOPMENT, CHOICE, AND ADJUSTMENT; The Minnesota Theory of Work Adjustment 3 René V. Dawis) Published
by John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Published simultaneously
in Canada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar